Peristiwa

Dengan Prokes Ketat, JMI Sumut Desak Pemprovsu Wajib Laksanakan Pembelajaran Sistem Tatap Muka di Sekolah

Medan, Faktaonline.com – Perkumpulan Jurnalis dan para Profesi yang tergabung dalam Jurnalis Media Independen Sumatera Utara (JMI Sumut) mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) wajib melaksanakan tatap muka dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat di Sekolah, pada tanggal 22 Bulan Juli 2021 mendatang.

Hal itu di sampaikan oleh Sekretaris JMI Sumut, T.Sofy Anwar, di Kantor Koperasi JMI Sumut, di Jalan Bilal Ujung Medan kepada wartawan, Rabu (23/6)

“Belajar tatap muka yang dilaksanakan di Sekolah pada Bulan Juli ini sangat baik untuk memberikan semangat belajar bagi anak-anak yang hampir satu tahun lebih tidak masuk sekolah. Hanya saja Pemprovsu perlu menekankan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk memperketat protokol kesehatan (Prokes) di setiap Sekolah” terangnya.

Pemprovsu dan Kepala Dinas Pendidikan, lanjut Sofi, Harus mengintruksikan kepada kepala sekolah dan guru agar menerapkan prokes yang ketat, “Bagi yang tidak memberlakukan prokes wajib dikenakan sanksi dengan memecat atau memutasikan kepala sekolah dan guru, karena dianggap lalai menjalankan kewajibannya belajar dan mengajar di Sekolah” ujarnya

Ditambahkan Sofi, Protokol kesehatan yang perlu di perhatikan di Sekolah diantaranya, masker, sanitizer, cuci tangan, dan menyiapkan suhu tubuh, “Sebelum melakukan tatap muka, kepala sekolah perlu menyediakan peralatan prokes, ini penting agar guru dan kepala sekolah mengetahui kondisi anak-anak saat di Sekolah” terangnya.

Begitu juga pentingnya dilakukan pembagian gelombang tatap muka dan tetap memperhatikan jaga jarak serta penyekatan di ruang sekolah. Hal ini sangat efektif dilakukan untuk menjaga agar anak-anak tidak berkumpul atau berdekatan dengan teman-teman kelasnya.

Sofy juga mengatakan, Jangan pernah ragu melakukan belajar tatap muka untuk generasi Bangsa indonesia sebab kita harus memikirkan apa yang harus kita wariskan kepada generasi indonesia,
“Mari kita bersama-sama hidup berdampingan dan mengantisipasi Covid-19, dan tradisi budaya leluhur kita dengan obat-obatan tradisional yang dititipkan leluhur kita seperti temulawak, kencur, susu kambing, susu lembu” himbaunya

Bayangkan, jika kita tidak berani memulai pendidikan tatap muka yang dikhawatirkan generasi bangsa indonesia tidak memiliki pendidikan sepuluh tahun yang akan datang bahkan tiga puluh tahun lagi maka generasi kita tidak mengetahui tentang negara Republik Indonesia.
“Yang paling ironi generasi kita tidak mengetahui isi dalam lagu nasional Indonesia Raya dan Padamu Negeri, Padahal ini adalah pondasi akar yang harus ditanamkan kepada generasi muda bangsa indonesia, pungkas Sofi ((rel))

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *