Digaji dengan Uang Rakyat, Junimart Girsang Kecewa atas Prestasi Kapoldasu
MEDAN– Setelah memberi raport merah Kapoldasu Irjen Pol Panca Simanjuntak atas kinerjanya, wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut Junimart Girsang membeberkan lebih detail perihal raport merah tersebut. Mulai dari pembiaran peredaran narkoba, judi, hingga penegakan hukum yang tebang pilih.
“Irjen Panca ini Kapolda Sumut terlama sepanjang sejarah yang minim prestasi. Saya sebagai wakil rakyat merasa sangat kecewa dan berharap agar Kapolri segera melakukan evaluasi. Sudah cukup lama Sumut dipimpin oleh perwira tinggi polisi yang hanya mampunya promosi,” ujar wakil rakyat dari PDI-P ini, Minggu (30/4/2023).
Ia juga menyebutkan, terjadinya dugaan pembiaran peredaran narkoba di Sumatera Utara, terutama di Kota Medan.
“Bukan hanya di Medan saja, saya mendapat laporan A1 dari masyarakat bahwa di daerah lain juga sindikasi narkoba ini tetap merebak, seperti di Siantar, Tanjung Balai, Asahan, Karo dan daerah lainnya. Demikian juga dengan judi, tetap berjalan seperti biasa,” ungkap Junimart Girsang.
Sebagai wakil rakyat dari Sumut, Junimart juga mengaku kecewa dengan kinerja Kapolda saat ini yang baru bergerak setelah viral.
“Kapolri wajib bersikap tegas untuk penegakan hukum di Sumatera Utara,” pungkasnya.
Sebelumnya, Junimart Girsang dengan tegas mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan tanpa syarat segera mengevaluasi kinerja Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Polisi RZ Panca Putra Simanjuntak.
Pasalnya saat ini terlalu banyak kasus-kasus hukum di Sumut yang justru melibatkan oknum polisi sebagai tersangkanya. Hal itu menurut Junimart, menjadi rapot merah bagi Kapolda Sumut yang sudah menjadi keharusan menjadi bahan evaluasi untuk Kapolri.
“Kapolri sudah seharusnya segera mengevaluasi Kapolda Sumut ini, karena sudah terlalu banyak kasus-kasus hukum yang melibatkan oknum polisi di Sumut ini sebagai tersangkanya, inipun kasus yang baru terungkap. Kapolda ini sepertinya hanya terlihat tegas keluar tetapi lembek ke internalnya, bahkan cenderung euforia pencitraan,” ujar Junimart Girsang kepada wartawan, Jumat (28/4).
(r/mir)