Ekonomi

Jelang Bulan Suci Ramadhan 1443 H, TPID Sumut Terapkan Belanja Bijak

Medan – Jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti bulan suci Ramadhan 1443 H yang sebentar lagi tiba, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara menerapkan kampanye belanja bijak, pelaksanaan sidak bekerja sama dengan Satgas Pangan serta menggelar pasar murah guna menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI) Doddy Zulverdi mengatakan hal itu kepada wartawan Rabu pada acara Bincang-bincang Media (BBM) di kantornya Jalan Balai Kota Medan, Rabu (29/3)

Doddy menyebut TPID terus melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi yang fokus pada strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).

“Di tengah meningkatnya kebutuhan dan aktivitas ekonomi masyarakat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, TPID Sumut  bersama TPID Kab/Kota memastikan pasokan bahan-bahan pokok dapat mencukupi kebutuhan masyarakat seperti minyak goreng dan daging sapi,” katanya.

Pantauan wartawan di sejumlah pasar di Medan, Rabu (30/3), harga daging sapi Rp140.000/kg biasanya Rp 120.000/kg, sedangkan minyak goreng (migor) curah Rp17.000/kg. Untuk migor kemasan Rp22.000/liter, lebih tinggi lagi jika merek Bimoli.

BI juga memastikan Kecukupan Pasokan dan Ketersediaan Uang Rupiah Bagi Masyarakat Selama Ramadhan Dan Idul Fitri.  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara telah mempersiapkan berbagai langkah dalam rangka pengendalian inflasi maupun kebutuhan uang masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Doddy menyebut  terkait perkembangan ekonomi terkini, upaya pengendalian inflasi Sumatera Utara serta strategi pemenuhan kebutuhan uang menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Berdasarkan pengamatan menjelang HBKN, harga minyak goreng, cabai merah, daging sapi, dan gula pasir telah mengalami peningkatan. Harga empat komoditas tersebut cenderung naik dan lebih tinggi dibandingkan dengan periode pengamatan tahun 2019-2021.

Selain itu, tingginya tensi geopolitik, dan cuaca ekstrem menyebabkan kenaikan harga gandum, jagung, dan kedelai di pasar dunia, berpotensi memberikan dampak pada tekanan inflasi nasional termasuk Sumatera Utara.

Pada tahun 2022, kondisi perekonomian diperkirakan tetap kuat seiring meredanya penyebaran Covid-19.

Secara nasional, sejumlah indikator ekonomi seperti penjualan eceran dan mobilitas masyarakat di berbagai daerah juga tercatat tetap baik pada Maret 2022. Sejalan dengan ekonomi nasional, pemulihan ekonomi Sumatera Utara juga terus berlangsung pada tahun 2022 meskipun masih berjalan secara gradual.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2022 diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya didorong oleh tercapainya herd immunity di Sumatera Utara. Namun tetap perlu diwaspadai sejumlah faktor yang dapat menahan pertumbuhan, seperti konflik geopolitik internasional karena sikap investor yang wait and see dan kecenderungan berinvestasi kepada aset safe haven.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, konsumsi masyarakat yang meningkat berpotensi mendorong kenaikan harga. Pada tiga bulan terakhir, inflasi secara tahunan berada dalam tren peningkatan yang cukup besar. Pada Februari 2022, inflasi mencapai sebesar 2,45 persen (yoy) yang didorong kenaikan harga minyak goreng, rokok kretek filter, dan sewa rumah.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *