Ekonomi

Doddy Zulverdi : Pemulihan Ekonomi Sumatera Utara Terus Berlanjut

Medan, Faktaonline.com – Tren pemulihan ekonomi Sumatera Utara terus berlanjut dan mencatat pertumbuhan 4,97% (yoy), pada triwulan III-2022 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Sumut Triwulanan (%,yoy), Sumatera Utara menjadi penopang pertumbuhan Sumatera pada triwulan III 2022.

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI), Sumatera Utara Doddy Zulverdi didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim dan Kepala Deputi Direktur BI Sumut Nasrullah pada acara Bincang Bareng Media (BBM), yang diikuti oleh para jurnalis media cetak, media online serta media elektronik bertempat di Lantai 3 Gedung BI Sumatera Utara Jln Balai Kota Medan, Selasa (27/12).

Dikatakan Doddy Zulverdi, adapun andil Provinsi Sumut terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera sebesar 1,14% meningkat dari tw sebelumnya sebesar 1,12%.

“Konsumsi rumah tangga dan lapangan usaha pertanian yang menguasai pangsa terbesar dari sisi pengeluaran dan produksi, relatif termoderasi” terang Doddy.

Meskipun demikian, lanjut Doddy, kinerja ekspor masih menjadi motor penggerak ekonomi utama Sumatera Utara. Hal ini juga turut ditopang oleh tetap kuatnya permintaan domestik, khususnya investasi sejalan dengan masih berlangsungnya akselerasi pembangunan berbagai proyek strategis.

Sebagian besar sektor utama seperti perdagangan, industri dan transportasi juga mencatatkan akselerasi tetap kuatnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin dari beberapa indikator ekonomi terkini. Aktivitas perdagangan dan dunia usaha terus meningkat tercermin dari peningkatan indeks penjualan riil.

“Mobilitas yang tinggi juga tercermin dari perkembangan penumpang angkutan udara yang terus meningkat” imbuhnya.

Di sisi lain, masih tingginya ekspektasi inflasi berisiko menahan aktivitas konsumsi masyarakat. Kinerja ekspor diprakirakan sedikit tertahan sejalan dengan termoderasinya harga komoditas utama.

“Hasil liaison Bank Indonesia mengkonfirmasi adanya penurunan permintaan ekspor dan domestik dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan kenaikan biaya bahan baku” pungkas Doddy.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *